Sebagian Sekolah di Palembang Diliburkan Akibat Asap Karhutla

Sebagian Sekolah di Palembang Diliburkan Akibat Asap Karhutla Anak-anak sekolah terkena dampak kabut asap. (ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas)
Dinas Pendidikan Kota Palembang, Sumatra Selatan, memperbolehkan sebagian sekolah untuk meliburkan siswanya akibat dampak kabut asap yang semakin pekat pada Selasa (17/9). Kualitas udara di Kota Palembang tergolong kategori sangat tidak sehat dengan kadar partikulat PM10 mencapai 287,28 mikrogram per meter kubik pada pukul 05.00 WIB.

Kondisi kualitas udara sangat tidak sehat bertahan hingga pukul 07.00 dengan kadar PM10 219,65 mikrogram per meter kubik. Nilai ambang batas yang masih diperbolehkan yakni maksimal 150 mikrogram per meter kubik.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Palembang Ahmad Zulinto mengatakan sebagian sekolah yang diperbolehkan untuk meliburkan siswanya yakni di wilayah terdekat dengan kabupaten terdampak kebakaran hutan dan lahan (karhutla) serta kabut asap.


"Mungkin seperti di daerah Kertapati, Alang-alang Lebar yang dipengaruhi dari daerah tetangga yang kabutnya pekat itu boleh. Kita perbolehkan untuk diliburkan ini situasional, kita belum memperbolehkan semua sudah libur sekarang," ujar Zulinto, Selasa (17/9).



Sekolah-sekolah yang diliburkan tersebut yakni mulai dari jenjang pendidikan anak usia dini (PAUD) dan taman kanak-kanak (TK), sekolah dasar (SD), hingga sekolah menengah pertama (SMP) baik negeri maupun swasta yang merupakan kewenangan Disdik Kota Palembang.

Sebagian Sekolah di Palembang Diliburkan Akibat Asap KarhutlaKabut pekat menutupi Jembatan Ampera, Palembang, Sumatra Selatan. (CNNIndonesia/Hafidz)
Di Palembang, Zulinto mengatakan terdapat 600 TK dan Paud, 248 SDN, dan 60 SMPN. Selain itu, terdapat 300 lebih sekolah swasta di berbagai jenjang yang ada di Palembang.

"Kita tidak perlu menunggu tidak sehat atau kualitas udara jadi berbahaya dulu baru meliburkan siswa. Kalau PM10 masih di atas 100 mikrogram per meter kubik selama beberapa hari ke depan, kabut semakin pekat, kita liburkan seluruh sekolah. Rumahkan anak kita," ujar dia.

Di samping itu, Disdik Kota Palembang pun sudah menyebarkan surat edaran untuk mewajibkan seluruh siswa menggunakan masker saat kegiatan belajar mengajar. Pihaknya pun melarang aktivitas di luar ruangan seperti mata pelajaran olahraga pada jam-jam rawan kabut asap pekat.



Disdik Palembang pun sudah memundurkan waktu masuk sekolah 1 jam dari semula pukul 07.00 menjadi pukul 08.00. Zulinto memberlakukan kebijakan pulang lebih cepat bagi sekolah yang masih menerapkan jam masuk sekolah siang, dari semula maksimal pukul 17.00 menjadi pukul 16.00.

"Perhitungannya, setiap mata pelajaran dikurangi 10 menit selama kabut asap ini. Ini situasional, silakan diatur oleh sekolah. Kita percepat juga untuk jam pulang karena pukul 17.00 asap sudah mulai pekat. Jadi pukul 16.00 pulang sekolah, pukul 17.00 siswa sudah berada di rumah," kata dia.

Wakil Walikota Palembang Fitrianti Agustinda sebelumnya sudah menginstruksikan Dinkes untuk membagikan masker secara gratis kepada masyarakat, terutama kepada siswa sekolah.

"Ini kondisinya sudah sama seperto 2015. Tahun ini ngulang lagi seperti dulu, bisa semakin berbahaya kondisi pekatnya kabut asap," kata dia.

Sumber: https://www.cnnindonesia.com/nasional/20190917130203-20-431206/sebagian-sekolah-di-palembang-diliburkan-akibat-asap-karhutla
Share:

Arsip Blog

Recent Posts