Ayo Milenial Belajar Seni dan Budaya di Museum Ganesya Malang

Ayo Milenial Belajar Seni dan Budaya di Museum Ganesya MalangPeresmian Museum Ganesya di Malang/Foto: Muhammad Aminudin
 Museum Ganesya di Jalan Graha Kencana Raya, Karanglo, Singosari, Kabupaten Malang, resmi dibuka. Generasi milenial bisa belajar seni, budaya dan menemukan jejak kejayaan masa lalu di museum tersebut.

"Adanya museum ini menjadi bagian penting dalam kemajuan kebudayaan di Indonesia. Karena di Bappenas sudah menentukan kebudayaan menjadi program landasan dalam pertumbuhan ekonomi ke depan," terang Direktur Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Fitra Ardha Ambas di sela peresmian, Jumat (12/7/2019).

Museum Ganesya, kata dia, memiliki peran dalam memberikan pendidikan kepada generasi milenial akan kejayaan masa lalu. Termasuk pendidikan karakter bagi anak-anak muda saat ini.

"Dan sekarang, pendidikan karakter itu paling utama. Museum memiliki peran penting dalam hal itu. Jadi mereka (milenial) bisa memahami kejayaan masa lalu, menjadi pelajaran untuk masa dan masa depan," paparnya.

Kemendikbud berharap, hadirnya Museum Ganesya sebagai penguatan zonasi pendidikan. Bagaimana lembaga pendidikan bisa mengajak pelajar berkaitan dengan kekayaan kebudayaan Nusantara. Di samping perannya melestarikan kebudayaan di Indonesia dan bisa dinikmati kalangan masyarakat sebagai sarana rekreasi.

"Museum adalah salah satu ruang publik untuk membaca kebudayaan. Harapan kami, Museum Ganesya ke depan menjadi penguatan zonasi pendidikan. Bagaimana sekolah bisa datang ke sini (Museum Ganesya) berkaitan dengan kebudayaan. Di samping melestarikan budaya dan juga menjadi wahana wisata edukasi," kata Fitra.
Koleksi di Museum Ganesya/Koleksi di Museum Ganesya/ Foto: Muhammad Aminudin
Menurutnya, ke depan perlu digelar event yang bisa menyambungkan antara masyarakat dengan museum. Kegiatan itu sangat penting demi semakin mendekatkan masyarakat akan kekayaan budaya Tanah Air.

"Ke depan perlu ada event yang melibatkan masyarakat dan museum, apakah terkait wayang, keris atau koleksi yang dimiliki museum ini," tuturnya.

Dikatakan, setidaknya ada 436 museum yang berdiri di seluruh Indonesia. Dari jumlah itu, 20 persen terdaftar merupakan milik swasta. Pihaknya berharap, Museum Ganesya segera mengajukan seluruh koleksinya untuk dilakukan interventarisasi.

Owner Museum Ganesya Yogie Kurniawan mengatakan, museum didirikan bukan hanya sekedar memberikan informasi kepada generasi milenial. Tetapi juga menyertakan generasi muda dalam pengembangan kebudayaan Nusantara.

"Tadi disampaikan Pak Dirjen, bahwa Museum Ganesya akan membantu generasi milenial lebih mengenal tentang budaya. Tetapi yang lebih penting adalah bukan sekedar menyajikan informasi, melainkan lebih kepada experience. Mungkin dengan membuat dan menggambar wayang untuk kalangan pelajar," ujar Yogie terpisah.

Peresmian museum juga menghadirkan ratusan kepala sekolah di Kota dan Kabupaten Malang. Mereka diharapkan bisa menjadikan Museum Ganesya sebagai literasi kebudayaan bagi anak-anak didik.

Sumber: https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-4621751/ayo-milenial-belajar-seni-dan-budaya-di-museum-ganesya-malang
Share:

Arsip Blog

Recent Posts