Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan berdampak terhadap para pelajar di Malaysia dan Indonesia. Di Malaysia, sebagian sekolah diliburkan karena kualitas udara masuk kategori 'sangat tidak sehat'.
- Sebuah sekolah di Kuala Lumpur--dengan latar belakang Menara Kembar Petronas--diliburkan karena asap, pada Rabu (18/09). Sebanyak 1.658 sekolah di Selangor, Penang, Kuala Lumpur, dan Putrajaya diliburkan selama dua hari terhitung Kamis (19/09) setelah Indeks Pencemaran Udara (API) di kawasan-kawasan itu mencapai taraf 'sangat tidak sehat'.
- Pada Rabu (18/09), Badan Manajemen Bencana Nasional Malaysia (Nadma) menyatakan bahwa sebanyak 553 sekolah di Malaysia diliburkan karena kabut asap. Langkah ini berdampak pada 312.337 pelajar.
- Kabut asap menyelubungi Kuala Lumpur, pada Rabu (18/09). Menurut laman Sistem Manajemen Indeks Polusi Udara Malaysia (APIMS) pada Rabu (18/09), pencemaran udara di sembilan lokasi mencapai taraf 'sangat tidak sehat', termasuk Petaling Jaya (207), Shah Alam (216), Nilai (210), Sri Aman (228), dan Kuching (215). Sebagai catatan, angka 0 hingga 50 dalam Indeks Pencemaran Udara (API) dikategorikan baik; 51 hingga 100 moderat; 101 hingga 200 tidak sehat; 201 sampai 300 sangat tidak sehat; lebih dari 301 berbahaya.
- Murid-murid sebuah sekolah dasar di Kuala Lumpur diberikan masker untuk menutupi hidung mereka. pada Jumat (13/09). Kementerian Pendidikan Malaysia menyatakan para kepala sekolah dapat mengumumkan libur jika kabut asap memburuk.
- Kementerian Pendidikan Malaysia menyatakan jika pelajar masih berada di sekolah ketika sekolah mereka dinyatakan libur, mereka dapat lanjut belajar kecuali ada permintaan dari orang tua untuk membawa pulang mereka.
- Sebanyak 119 sekolah di Kulim Bandar Baharu, Kedah; 147 sekolah di Larut, Matang dan Selama, Perak; serta 53 sekolah di Nilai, Labu, dan Mantin di Negeri Sembilan dittup pada Kamis (19/09) setelah taraf pencemaran udara di daerah-daerah tersebut melampaui 200.
- Sementara itu, di Kota Palembang, Sumatera Selatan, kabut asap melanda pada Selasa (17/09). Akan tetapi, para pelajar tidak mengenakan masker untuk menangkap pengaruh asap. Berdasarkan Airvisual.com yang merujuk data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, tingkat partikel halus PM2,5 di Palembang pada Kamis (19/09) pukul 10.00 WIB mencapai 121 yang masuk kategori 'tidak sehat'.
- Para pelajar di Kota Palembang, Sumatera Selatan, menutupi wajah mereka hanya menggunakan kerudung saat pergi ke sekolah di tengah kabut asap yang melanda, pada Selasa (17/09).
- Seorang pelajar sekolah dasar memakai masker sederhana di Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah, 14 September lalu. Berdasarkan Airvisual.com yang merujuk data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, tingkat partikel halus PM2,5 di Palangkaraya pada Kamis (19/09) pukul 10.00 WIB mencapai 332 yang masuk kategori 'berbahaya'.
- Sejumlah pelajar sekolah di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, mengenakan masker untuk menangkal pengaruh kabut asap yang menyelubungi kota. Salah seorang pelajar tampak memakai masker yang lebih mahal.